Description
Buku pengantar ke biografi intelektual Mulla Sadra sudah lama kita tunggu-tunggu. Sudah cukup lama pemikiran Mulla Sadra diperkenalkan di Indonesia, termasuk terjemahan beberapa bukunya, namun belum ada biografi memadai tentang hidup dan garis besar pemikiran tokoh ini. Karya Nasr ini, meski ringkas dan mudah dipahami, pada saat yang sama bersifat komprehensif dan tak kehilangan kedalaman. Buku ini bisa menjadi pengantar yang bagus untuk memelajari lebih jauh pemikiran Mulla Sadra.
—Haidar Bagir, dosen STFI Sadra Jakarta
Buku ini tidaklah harus dilihat sekadar sebagai pengantar informatif, tetapi kita harus melihatnya sebagai sebuah pengantar untuk menghidupkan elemen intelektual atau “philo sophia”, yaitu cinta hikmah yang selama ini terpendam dalam diri kita. Kita harus mulai sadar bahwa kita sudah lama menjauh dan kehilangan akar peradaban tradisi Islam. Seperti kita lihat di kalangan Sufi yang mempunyai tradisi membaca manakib dengan tujuan bukan sekadar untuk menceritakan tentang hal ihwal seorang guru, tetapi yang paling penting adalah untuk mengingatkan kepada para murid bahwa di dalam diri mereka terpendam sebuah kemungkinan untuk mencapai maqam al-‘āliyyah [yang tinggi]. Begitu juga dengan membaca tulisan seperti ini.
—Muhammad Baqir, Murid Seyyed Hossein Nasr
Kita dapat mengatakan bahwa dalam lebih dari satu cara “filsafat metafisika” Shadr al-Din [Mulla Sadra] menggambarkan suatu tren baru dalam filsafat Islam. Shadr al-Din melakukan berbagai usaha untuk menguji setiap pandangan dan argumen filosofis yang pernah dikenal berkenaan dengan prinsip dan metode. Ia kemudian menyeleksi apa yang dinilainya sebagai argumen terbaik, merumuskannya kembali dan akhirnya mencoba merekonstruksi suatu sistem yang konsisten. Filsafat sistematiknya bukan Peripatetik ataupun Iluminasionis, melainkan rekonstruksi baru dari keduanya, yang berfungsi sebagai saksi bagi kesinambungan pemikiran filsafat dalam Islam.
—Hossein Ziai, Profesor Filsafat Islam dan Kajian Iran di UCLA
Reviews
There are no reviews yet.