Description
Apakah manusia dapat berjumpa Tuhan? Begitu setidaknya di antara persoalan yang coba dijawab di buku ini. Sebuah pertanyaan yang begitu “mengganggu” benak nyaris semua manusia. Dalam konteks Islam, jawaban terhadap pertanyaan ini beragam. Pertama, sejumlah orang menolak bahwa manusia dapat berjumpa Tuhan. Kedua, sejumlah orang lainnya menerima bahwa manusia dapat berjumpa Tuhan. Imbas dari pandangan pertama, mereka mesti menakwil puluhan teks-teks suci yang berbicara tentang berjumpa Tuhan. Adapun imbas dari pandangan kedua, teks-teks tersebut perlu dipahami dengan sebelumnya menolak perjumpaan secara indriawi dan menolak kemungkinan dalam memahami Zat Allah. Lebih jauh, teks tersebut dipahami sebagai kemungkinan mengenal Tuhan secara global, yakni melingkupi sifat-sifat dan manifestasi-manifestasi-Nya berikut semua tingkatan-Nya, sejauh kemampuan makhluk-Nya.
Penulis—dengan tulisan sederhana, mengalir, dan tak jarang diselingi kisah dan hikmah—membuktikan bahwa berjumpa Tuhan adalah sesuatu yang natural. Dalam skema buku ini, pembahasan tentang berjumpa Tuhan adalah tangga pertama. Setelah itu, ia menjelaskan sayr wa suluk (perjalanan spiritual), tentang jalan kembali menuju-Nya, yang dengan demikian berarti upaya untuk mendekat, ingat, dan tenggelam dalam lautan cinta-Nya.
***
Kini, buku yang mungkin Anda tunggu itu telah terhidang di hadapan Anda melalui terjemahannya yang bagus. Hidangan ruhani itu telah diturunkan dari langit pengetahuan seorang arif dari Tabriz dan tersedia di atas meja di hadapan Anda yang sudah tidak sabar untuk menyantapnya. Semoga Anda memperoleh tuntunan untuk melakukan perjumpaan tidak hanya dalam wacana dan kata-kata.
—Prof. Dr. Abdul Hadi WM, dosen Eastern Mysticism STFI Sadra
Reviews
There are no reviews yet.